Pentingnya Menerapkan Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan Pada Bisnis Anda

Setiap bisnis pastinya memiliki sebuah kumpulan data dan informasi penting seperti history komunikasi, pembelian, penjualan, data customer dan masih banyak lagi. Semua data dan informasi penting tersebut akan terkumpul di sebuah server bernama data center.

Mengapa Harus Business Continuity Plan (BCP)?

Business continuity plan (BCP) adalah dokumen yang menguraikan bagaimana bisnis akan terus beroperasi selama kejadian tidak terencana terjadi. Penting untuk memiliki business continuity plan (BCP) untuk mengidentifikasi dan mengatasi sinkronisasi ketahanan antara proses bisnis, aplikasi dan infrastruktur TI. Berdasarkan data dari IDC  rata-rata, kegagalan infrastruktur dapat menelan biaya sekitar USD $100.000 per jam dan kegagalan aplikasi kritis dapat menelan biaya USD $500.000 hingga USD $1 juta per jam. Maka penting bagi setiap bisnis untuk mengimplementasikan business continuity plan (BCP) untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Bagaimana Proses Business Continuity Plan (BCP)?

Terdapat empat prosedur untuk implementasi business continuity plan (BCP). Pertama kita harus melakukan identifikasi terhadap resiko kemudian analisa terhadap dampak bisnis. Prosedur selanjutnya membuat strategi dan rencana pengembangan dan yang terakhir melakukan pengukuran dengan melakukan percobaan, pelatihan dan pemeliharaan sistem.

Siklus Business Continuity Plan - Sapta Tunas Teknologi

Gambar 1. Siklus Business Continuity Plan

Apa itu Disaster Recovery Plan?

Komponen utama dari business continuity plan (BCP) adalah disaster recovery plan yang berisi tentang strategi untuk menangani gangguan TI pada jaringan, server, komputer pribadi, dan perangkat seluler. Strategi perencanaan tersebut harus menjawab bagaimana membangun kembali produktivitas kantor dan perangkan lunak perusahaan sehingga kebutuhan utama bisnis dapat terpenuhi.

Disaster recovery adalah adalah kemampuan bisnis untuk melanjutkan operasi TI yang lengkap dalam jumlah waktu tertentu (dikenal sebagai tujuan waktu pemulihan, atau RTO) dan pada titik tertentu dalam proses TI (dikenal sebagai tujuan titik pemulihan, atau RPO). Kemampuan tersebut sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis, menghindari hilangnya data dan informasi penting di data center.

Bagaimana prosedur dari Disaster Recovery Plan?

Kemampuan disaster recovery semakin penting saat ini karena bisnis lebih mengandalkan lingkungan TI untuk melakukakan operasi sehari-hari. Sapta Tunas Teknologi menyediakan solusi disaster recovery yang aman, sederhana dan ekonomis untuk lokal dan cloud dengan orkestrasi dan otomatisasi pengujian pemulihan bencana, failover dan failback. Adapun prosedur dalam penerapan disaster recovery pada bisnis anda sebagai berikut:

  1. Membuat sebuah perencanaan
  2. Identifikasi jangkauan
  3. Tetapkan kontak darurat
  4. Menunjuk tim untuk disaster recovery
  5. Tetapkan peran dan tanggung jawab setiap anggota tim
  6. Tetapkan tempat untuk data back up
  7. Pemulihan fungsi teknologi
  8. Lakukan testing dan peeliharaan sistem
Siklus Disaster Recovery Plan - Sapta Tunas Teknologi

Gambar 2. Siklus Disaster Recovery Plan

Konsultasikan kebutahan business continuity plan (BCP) dan disaster recovery plan (DRP) bersama IT consultant Sapta Tunas Teknologi. Dapatkan solusi terbaik untuk bisnis Anda dan penawaran menarik dari kami.

Mengapa memilih STT?

Sapta Tunas Teknologi memiliki komitmen yang tinggi dalam membantu pelanggan mencapai tujuan organisasi dan merancang solusi teknologi informasi (TI) sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang mengikuti perkembangan tren teknologi di pasar saat ini.

  • Dedicated Team       
  • Certified Engineer          
  • Award – Winning
  • Demo Solutions Center
  • Trusted Partner

Referensi:

https://www.delltechnologies.com/en-id/learn/data-protection/disaster-recovery.htm

https://www.investopedia.com/terms/b/business-continuity-planning.asp

https://www.ibm.com/services/business-continuity/plan

Scroll to Top